Sedari kecil sampai hari ini suami saya sudah menganggap tempe, terutama goreng, adalah menu makanan tetap. Baginya, seperti bunyi salahsatu iklan minuman terkenal di negeri ini;
“......... apapun makanannya, tempe goreng adalah menu tetapnya!”
Hal itu menular pada putra kami - kini sudah berusia 16 tahun - yang juga lebih memilih tempe daripada hamburger jika memang diberi kesempatan untuk memilih salahsatu di antara keduanya. Tidak heran jika kemudian tempe-pun menjadi item tetap dalam daftar belanjaan sehari-hari saya.
Di negeri ini tempe dan tahu (kombinasi yang paling sering kita temui) kerap dianggap sebagai makanan “tidak berkelas” karena terlanjur dikenal sebagai menu bersahaja rumah-rumah di pedesaan. Tidak banyak yang mengetahui bahwa ternyata di negara-negara maju seperti Eropa, dan bahkan di Amerika, tempe justru menjadi makanan mahal, terutama dalam daftar menu di restoran-restoran Indonesia atau Asia. Pasalnya, selain cita-rasanya yang khas, rupanya banyak yang mengetahui bahwa apa yang terkandung di dalam tempe ampuh melawan kanker!
Kok bisa?
Simak tulisan Harry Apriadji dan Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS tentang makanan yang satu ini.
Simak tulisan Harry Apriadji dan Prof. DR. Ir. Made Astawan, MS tentang makanan yang satu ini.
aku juga cinta tempe :)
ReplyDelete* Originally posted on: Rabu, April 30, 2008
Aq cinta Indonesian Herbal juga Tempeeeeee kunjungi websit ini yah www.cancerhelps.com
ReplyDelete* Originally posted on: Kamis, Desember 11, 2008