Kombinasi Tamoxifen dan Seroxat sebabkan kematian

PEREMPUAN yang menggunakan obat antidepresi Seroxat pada saat yang bersamaan dengan obat yang digunakan untuk menghentikan kambuhnya kanker payudara berisiko lebih besar meninggal akibat kanker tersebut. Peneliti telah menemukan bahwa Seroxat bisa berinteraksi dengan tamoxifen, yang diresepkan terhadap pasien yang selamat dari kanker payudara (breast cancer survivor) selama lima tahun berkelanjutan.

Temuan ini mempunyai implikasi besar karena banyak dari perempuan ini juga menderita depresi. Sekitar satu dari empat pasien menderita depresi. Akan tetapi, jenis antidepresi lainnya tidak mempunyai efek yang sama.

Ganggu efektifitas tamoxifen
Dalam studi ini, peneliti dari Sunnybrook Health Sciences Centre dan University of Toronto di Canada mempelajari 2.430 perempuan berusia 66 atau lebih. Semua partisipan menjalani pengobatan antara 1993 dan 2005. Semua partisipan menggunakan tamoxifen dan satu dari lima partisipan menggunakan antidepresi, termasuk Seroxat, yang paling umum diresepkan.

Selama dua tahun ke depan, 374 pasien meninggal akibat kanker payudara. Analisis menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan Seroxat berisiko lebih besar meninggal akibat kanker payudara dan berisiko sedikit lebih besar meninggal akibat penyebab lain, dibandingkan perempuan yang tidak menggunakan obat tersebut.

Peneliti menemukan, jika pasien menggunakan Seroxat selama 25 persen dari total waktu mereka menggunakan tamoxifen, risiko mereka meninggal akibat kanker payudara meningkat sebesar 24 persen.

Saat Seroxat dikonsumsi selama 50 persen dari total waktu penggunakan tamoxifen, risiko kematian meningkat sebebasr 54 persen dan saat dikonsumsi selama 75 persen dari waktu total penggunaan tamoxifen risiko kematian meningkat sebesar 91 persen.

"Kesimpulannya, temuan kami mengindikasikan bahwa pilihan antidepresi sangat mempengaruhi kemampuan bertahan perempuan yang menggunakan tamoxifen untuk kanker payudara," terang peneliti, seperti dikutip situs dailymail.com.

Akan tetapi, peneliti menekankan bahwa perempuan sebaiknya tidak berhenti menggunakan tamoxifen. Selain itu, peneliti juga menyatakan bahwa studi mereka tidak mengindikasikan bahwa Seroxat menyebabkan atau mempengaruhi kanker payudara. "Studi ini hanya menunjukkan bahwa Seroxat mengganggu efektifitas tamoxifen."

"Saat diperlukan resep tamoxifen dan antidepresi, ada baiknya memilih antidepresi yang tidak mempengaruhi metabolisme tamoxifen," terang salah satu peneliti Dr David Juurlink. Juru bicara GlaxoSmithKline (GSK), yang memproduksi Seroxat, menyatakan bahwa perusahaan tersebut sudah menyadari hubungan tersebut dan telah memperbarui peringatan di label Seroxat pada 2008. "Mengikuti publikasi penelitian baru ini, GSK akan meriview tambahan data ini dan akan bekerja sama dengan pembuat kebijakan untuk menentukan langkah selanjutnya." (OL-08)


Sumber: MEDIA INDONESIA

Baca juga laporan msnbc.com tentang issue yang hampir sama di sini.


Post a Comment

Info Farmasi/Obat Kanker