Tentang situs ini



Awal tahun 2010 lalu, kendati tidak sepenuhnya faham, saya pernah menyempatkan diri menyimak tulisan Dr. Dani Iswara; seorang medical doctor yang ahli Teknologi Informatika, tentang 50 Kesalahan Dalam Menulis Blog, di mana blog Mimi yang dijadikan sebagai contoh disebut sebagai "blog sampah."

Itu adalah masa-masa di mana cikal bakal blog ini baru saja "naik" ke internet, dan saya sendiri masih sangat disibukkan oleh serba ketidaktahuan saya tentang seluk beluk blogging, apalagi penerapan bentuk-bentuk sempurna aplikasi teknologi informatika di internet.

Dari interaksi saya dan pak Dokter di halaman Menanggapi Kesalahan Menulis Blog waktu itu, saya juga mendapatkan isyarat beliau bahwa sesungguhnya sangat tipis perbedaan antara Blog Mimi yang (tujuannya semoga saja) bermanfaat bagi orang banyak ini, dan Blog Mimi yang melulu hanya berisi sampah. Namun seperti sudah saya sebutkan tadi, karena pada dasarnya saya sangat awam urusan blogging dan IT, maka tentu saja tidak banyak yang dapat saya perbuat atas blog yang kemudian saya beri nama Mimi Brestfriends ini kecuali membiarkannya tetap bertahan di internet dengan segala kekurangannya.

Hari ini, seandainya pak Dokter menulis tentang 100 Kesalahan Dalam Menulis Blog sekalipun, saya percaya bahwa seluruh kesalahan itu pasti ada pada blog saya. Oleh karenanya, saya pikir mungkin ada baiknya jika melalui perubahan tampilannya kali ini sekaligus saya juga coba menjelaskan serba sedikit tentang blog ini.

Barangkali tidak banyak yang memperhatikan bahwa dalam hal "nilai-menilai" di atas sesungguhnya saya dan pak Dokter menggunakan "stetoskop" yang berbeda. Saya kira pak Dokter melihat sekilas seluruh konteks blog tentang kanker payudara ini dari perspekstif seorang pakar teknologi informatika, sehingga yang lebih banyak terlihat adalah kecendrungan saya mengabaikan kaidah-kaidah dan azaz kepatutan berbasis disiplin IT yang baku (?). Sedangkan saya melihatnya melulu hanya dari sisi kebutuhan seorang pasien, atau jika boleh lebih spesifik, korban dari penyakit kanker payudara yang ingin berbagi dengan sesama penderita lainnya.

Sejak saya divonis mengidap kanker payudara pada akhir Mei 2007 lalu dan terpaksa menyerah pada tuntutan medis untuk segera menjalani bedah MRM (Modified Radical Mastectomy) dan masih diharuskan pula untuk menjalani berbagai terapi berkepanjangan, termasuk di dalamnya tentu saja kemoterapi dan radioterapi yang - bahkan sampai hari ini - rasanya luar biasa menyakitkan serta melelahkan lahir bathin; maka di sela-sela waktu menyendiri, kerap terlintas di benak saya; "Seandainya saja saya dan sahabat-sahabat sesama penderita kanker payudara mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini sebelumnya, sangat boleh jadi seluruh penderitaan dan beban luar biasa berat ini tidak harus ditanggung sampai sejauh ini."

Sementara itu sahabat terdekat saya; Bapaknya anak-anak yang saya tahu sangat terpukul menerima kenyataan bahwa istrinya mengidap kanker payudara dan sudah memutuskan untuk menjalani semua prosedur medis yang dianjurkan oleh dokter, tidak henti-henti mencari informasi tentang penyakit ini di berbagai media, termasuk tentunya googling di internet.

Sambil menemani saya menjalani kemoterapi dan setelah sekian lama - ketika itu ia berobah menjadi sangat pendiam - suatu hari ia menyerahkan sebuah bundel kurang lebih sebesar dan setebal Yellow Pages DKI yang sudah dijilid dengan sangat rapi layaknya sebuah buku hard cover kepada saya.

Bundel bagus itu ternyata berisi seleksi klipping berbagai artikel tentang kanker payudara yang selama ini diam-diam dikumpulkannya. Sebuah kejutan yang menyenangkan!

Dari sanalah kemudian kami berdua sama-sama belajar lebih jauh tentang berbagai hal menyangkut penyakit yang saya derita. Dari sana pula saya dan beberapa teman sesama penderita kanker yang saya ajak ikut membaca bundel itu sepakat bahwa informasi-informasi sejenis isi bundel itu sepatutnya dibaca oleh lebih banyak lagi pasien kanker dan orang-orang yang perduli pada kesehatan keluarga mereka.

Jika Anda sudah pernah membaca profil pengasuh blog ini sebelumnya, maka Anda akan mendapati bahwa lebih dari 2 tahun lalu sesungguhnya saya sudah menyampaikan alasan utama mengapa saya membangun blog ini. Saya adalah seorang penderita kanker payudara yang sudah, sedang, dan sangat mungkin masih harus menjalani berbagai proses perawatan yang sangat melelahkan bagi jiwa dan raga. Pengalaman hidup bersama sel kanker ini telah mendorong saya untuk berusaha keras mengenali sebanyak mungkin pengetahuan tentang kanker - terutama kanker payudara - dengan harapan agar saya dapat bertahan sekaligus berjuang melawan penyakit mematikan ini dengan sebaik-baiknya. Mereka yang tidak pernah bersentuhan langsung, apalagi sampai menderita penyakit ini, mungkin tidak dapat merasakan banyak kecuali sekedar turut bersimpati. Tidak sama halnya dengan para penderita seperti saya yang hampir pasti rata-rata telah mengorbankan banyak hal sampai ke batas maksimum ketahanan, kekuatan, dan kemampuan diri sendiri. Itulah sebabnya mengapa blog ini ada.

Saya ingin berbagi dengan sahabat-sahabat saya sesama penderita setiap hal yang selama ini saya alami dan pelajari dari kanker payudara dengan harapan agar persiapan kami melawan penyakit ini menjadi lebih baik. Agar interaksi kami dengan paramedis dan para dokter yang selama ini merawat kami menjadi lebih berkualitas. Dan di atas semua itu, mudah-mudahan saja media yang saya gunakan ini dapat pula membantu memberi peringatan dini kepada mereka yang belum terlanjur divonis oleh dokter sebagai penderita kanker payudara!

Sampai di sini, tentu saja blog ini tidak akan pernah "mumpuni" bila harus dibandingkan dengan blog-blog canggih berbasis IT dan SEO friendly seperti milik pak Dokter, misalnya. Kendati demikian, saya merasa berterima kasih dan sangat berbesar hati karena sampai Maret 2010, atau selama 32 bulan online; blog yang mendekati kategori "amburadul" ini diam-diam mencatat kunjungan dari hampir 34 ribu pembaca dari berbagai negara, menghubungkan saya dengan banyak sahabat-sahabat lama dan baru, sempat diekspos melalui media cetak, didukung oleh beberapa orang sahabat dokter, dan sejak awal sudah mendapat kredit yang "menyemangati" dari Dokter Dani Iswara sendiri melalui ulasannya tentang Blog Pasien Kanker.

Di belakang semua itu, saya juga punya seorang "best" breastfriend yang selalu setia mendampingi, menyemangati, dan membantu setiap persoalan saya, termasuk di dalamnya memelihara blog ini. Tanpa semua itu, mungkin sudah lama blog ini tidak ada.

Untuk semua itu, melalui kesempatan ini sekali lagi saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh pembaca dan sahabat Mimi Breastfriends yang tidak dapat saya sebut satu demi satu namanya di sini. Tetaplah memberi dukungan semangat, karena hal itu sungguh-sungguh sangat berarti bagi saya dan siapa saja yang berada dalam posisi seperti saya saat ini.


Salam manis,
Mimi.

Catatan:
Terima kasih kepada semua sahabat yang telah meluangkan waktu untuk mengisi dua polling tentang situs ini. Pendapat Anda sungguh akan sangat saya hargai. Untuk itu, sekali lagi, terima kasih.


2 comments :

  1. Halo Bu Rachmi dan keluarga,
    maaf saya ketinggalan tulisan di sini. Maklum, bukan pengamat trackback, Google Alert, statistik kunjungan, bahkan saya pun bukan pengguna aktif media sosial Internet seperti Facebook. Saya hanya pengguna biasa, malah cenderung fakir bandwidth, bukan ahli [titik] :)

    Kumpulan review situs/blog (biasanya by request), berdasarkan Web usability dan aksesibilitas (bukan hanya untuk mesin telusur Internet, tapi juga human, termasuk yang difabel dan lansia), saya beri tag review (di blog saya). Silakan ambil positifnya atau yang terasa cocok, buang sisanya. :)

    Terima kasih, masih mau berbagi di Internet.
    Salam untuk keluarga. ♥

    ReplyDelete
  2. Halo juga pak dokter.
    Akan saya perhatikan semua sarannya. Maklumlah, saya ini malah nyata-nyata fakir ilmu :)

    Terima kasih masih tetap memperhatikan ya?

    Salam manis,
    Mimi

    ReplyDelete

Info Farmasi/Obat Kanker