Lembar Informasi
Xeloda® (Capecitabine)
Capecitabine (dipasarkan dengan nama Xeloda®) adalah tablet yang bekerja menyerang sel kanker saja tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya seperti pada terapi intravena konvensional.
Bagaimana Capecitabine Bekerja?
Pasien meminum tablet capecitabine setelah sarapan dan setelah makan malam selama dua minggu dan kemudian ada waktu satu minggu periode istirahat. Setelah periode istirahat ini pasien meminum capecitabine lagi.
Capecitabine memiliki 3 langkah mekanisme aktivasi yang unik. Capecitabine bersifat tidak aktif pada saat ditelan, kemudian diserap ke dalam usus dan masuk ke aliran darah.
Dua langkah pertama proses aktivasi berlangsung di dalam hati, saat capecitabine mulai diubah menjadi ‘agen pembunuh sel kanker’ yang tetap bersifat non-toksik (tidak meracuni). Langkah terakhir aktivasi berlangsung di dalam sel kanker itu sendiri dimana capecitabine diaktifkan menjadi 5-FU oleh sebuah enzim yang lebih banyak ditemukan dalam sel kanker dibanding sel sehat. Dengan mekanisme ‘aktif pada sel tumor’ ini maka 5-FU akan lebih banyak diproduksi di sel kanker dibanding dengan di sel sehat.
Capecitabine selanjutnya meracuni sel kanker dengan 5-FU yang menyerang DNA sel kanker.[1- 2]
Bagaimana Kita Tahu Bahwa Capecitabine Bekerja Efektif?
Capecitabine telah dibandingkan dengan 5-FU/LV (5-FU plus leucovorin) yang diberikan dengan injeksi (injeksi bolus – rejimen Mayo) dalam dua studi internasional fase III yang melibatkan lebih dari 1,200 pasien dengan kanker kolorektal metastase.[3- 4]
Studi ini memperlihatkan bahwa satu dari 4 pasien yang diterapi dengan capecitabine (26%) memperlihatkan pengecilan kanker secara bermakna dibandingkan dengan pasien yang diterapi intravena (17% atau 1 dari 6 pasien). Ini menunjukkan bahwa capecitabine lebih efektif dalam memperkecil kanker dibandingkan terapi konvensional 5-FU/LV yang diberikan intravena. Selanjutnya, kanker berhenti tumbuh pada 48% pasien yang memakai capecitabine. Dengan demikian, dan 7 dari 10 pasien diuntungkan dengan terapi menggunakan capecitabine baik dengan pengecilan kanker secara bermakna maupun berhentinya pertumbuhan kanker. Waktu yang diperlukan untuk berkembangnya penyakit menjadi metastase serta angka harapan hidup pada dua kelompok relatif sama.[5]
Lebih Manjur dan Lebih Nyaman Untuk Pasien
Capecitabine memiliki profil toksisitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kemoterapi standar. Secara keseluruhan, capecitabine mengurangi resiko diare, sariawan, rambut rontok, mual, netropenia (rendahnya sel darah putih) serta mengurangi perawatan di rumah sakit.
Sebelum capecitabine dikembangkan, pasien dengan kanker kolorektal metastase yang ingin mendapatkan terapi terbaik atas penyakit mereka tidak memiliki pilihan kecuali kemoterapi infus teratur dengan 5-FU/LV yang dimasukkan ke vena, dipompakan melalui kateter yang secara permanen ditanamkan di bawah kulit.
Bersamaan dengan ketidaknyamaan kateter – dan operasi yang diperlukan untuk menanamnya – pasien juga beresiko terkena infeksi, pembekuan darah dan memar serta harus melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit untuk mendapatkan kemoterapi.
Ketersediaan capecitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang terntu saja efektifitasnya lebih baik.
Dua studi [6-7] yang menguji pilihan pasien menemukan bahwa pasien lebih memilih meminum tablet untuk kemoterapi dibandingkan dengan suntikan/infus, sepanjang tablet tersebut bekerja seefektif infus, dan capecitabine memiliki daya kerja yang diinginkan.
Efek Samping, Keamanan dan Tolerabilitas
Efek samping yang paling banyak ditemui dalam terapi 5-FU adalah diare, mual, stomatitis serta rambut rontok. Angka kejadian pada pasien pengguna capecitabine lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan 5-FU/LV infus.
Pada pasien pengguna capecitabine ditemukan kemerahan pada telapak tangan dan kaki atau biasa disebut hand-foot syndrome, tetapi dapat diatasi dengan penghentian terapi sementara serta penyesuaian dosis. Sindrom ini tidak membahayakan jiwa.
Penurunan jumlah sel darah putih (netropenia) pada pengguna capecitabine juga jauh lebih sedikit sehingga mengurangi resiko infeksi serta perawatan di rumah sakit.
Tentang Xeloda®
Xeloda® adalah suatu obat dalam pengobatan kanker. Xeloda® dikemas dalam bentuk tablet dan memiliki aktivitas yang berbeda dengan obat kemoterapi lainnya. Xeloda® telah disetuju FDA dan BPOM untuk pengobatan kanker payudara dan kolorektal baik secara sendirian atau kombinasi. Setiap pasien memiliki perbedaan dalam hal kebutuhan, reaksi pengobatan, dan tim medis Anda adalah referensi pertama dimana Anda mendapat informasi secara detail tentang penyakit Anda atau tentang pengobatan Xeloda®. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar pengobatan dan penyakit Anda, jangan ragu untuk menanyakan pada tim medis Anda.
Apakah Xeloda® itu dan bagaimana cara kerjanya?
Xeloda® memiliki mekanisme kerja yang unik dimana Xeloda® menghasilkan 5-FU, yang bersifat membunuh kanker, hanya di dalam sel kanker. Xeloda® telah terdaftar di BPOM dan tersedia bagi pasein ASKES mulai 1 Januari 2005.
Apa beda Xeloda® dengan kemoterapi lainnya?
Sebagian besar kemoterapi diberikan melalui suntikan/infus yang mengharuskan pasien datang ke Rumah Sakit (RS) atau klinik. Xeloda® adalah obat yang dikonsumsi dalam bentuk tablet. Anda tidak perlu datang ke RS atau klinik untuk menerima Xeloda® tetapi cukup diminum di rumah atau dalam perjalanan.
Informasi penting yang harus Anda ketahui sebelum Anda mengkonsumsi Xeloda®
Penting untuk diketahui mengenai kondisi dimana Anda tidak boleh mengkonsumsi Xeloda®, diantaranya:
Capecitabine (dipasarkan dengan nama Xeloda®) adalah tablet yang bekerja menyerang sel kanker saja tanpa menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya seperti pada terapi intravena konvensional.
Bagaimana Capecitabine Bekerja?
Pasien meminum tablet capecitabine setelah sarapan dan setelah makan malam selama dua minggu dan kemudian ada waktu satu minggu periode istirahat. Setelah periode istirahat ini pasien meminum capecitabine lagi.
Capecitabine memiliki 3 langkah mekanisme aktivasi yang unik. Capecitabine bersifat tidak aktif pada saat ditelan, kemudian diserap ke dalam usus dan masuk ke aliran darah.
Dua langkah pertama proses aktivasi berlangsung di dalam hati, saat capecitabine mulai diubah menjadi ‘agen pembunuh sel kanker’ yang tetap bersifat non-toksik (tidak meracuni). Langkah terakhir aktivasi berlangsung di dalam sel kanker itu sendiri dimana capecitabine diaktifkan menjadi 5-FU oleh sebuah enzim yang lebih banyak ditemukan dalam sel kanker dibanding sel sehat. Dengan mekanisme ‘aktif pada sel tumor’ ini maka 5-FU akan lebih banyak diproduksi di sel kanker dibanding dengan di sel sehat.
Capecitabine selanjutnya meracuni sel kanker dengan 5-FU yang menyerang DNA sel kanker.[1- 2]
Bagaimana Kita Tahu Bahwa Capecitabine Bekerja Efektif?
Capecitabine telah dibandingkan dengan 5-FU/LV (5-FU plus leucovorin) yang diberikan dengan injeksi (injeksi bolus – rejimen Mayo) dalam dua studi internasional fase III yang melibatkan lebih dari 1,200 pasien dengan kanker kolorektal metastase.[3- 4]
Studi ini memperlihatkan bahwa satu dari 4 pasien yang diterapi dengan capecitabine (26%) memperlihatkan pengecilan kanker secara bermakna dibandingkan dengan pasien yang diterapi intravena (17% atau 1 dari 6 pasien). Ini menunjukkan bahwa capecitabine lebih efektif dalam memperkecil kanker dibandingkan terapi konvensional 5-FU/LV yang diberikan intravena. Selanjutnya, kanker berhenti tumbuh pada 48% pasien yang memakai capecitabine. Dengan demikian, dan 7 dari 10 pasien diuntungkan dengan terapi menggunakan capecitabine baik dengan pengecilan kanker secara bermakna maupun berhentinya pertumbuhan kanker. Waktu yang diperlukan untuk berkembangnya penyakit menjadi metastase serta angka harapan hidup pada dua kelompok relatif sama.[5]
Lebih Manjur dan Lebih Nyaman Untuk Pasien
Capecitabine memiliki profil toksisitas yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kemoterapi standar. Secara keseluruhan, capecitabine mengurangi resiko diare, sariawan, rambut rontok, mual, netropenia (rendahnya sel darah putih) serta mengurangi perawatan di rumah sakit.
Sebelum capecitabine dikembangkan, pasien dengan kanker kolorektal metastase yang ingin mendapatkan terapi terbaik atas penyakit mereka tidak memiliki pilihan kecuali kemoterapi infus teratur dengan 5-FU/LV yang dimasukkan ke vena, dipompakan melalui kateter yang secara permanen ditanamkan di bawah kulit.
Bersamaan dengan ketidaknyamaan kateter – dan operasi yang diperlukan untuk menanamnya – pasien juga beresiko terkena infeksi, pembekuan darah dan memar serta harus melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit untuk mendapatkan kemoterapi.
Ketersediaan capecitabine tablet memungkinkan pasien untuk menjalani kemoterapi di rumah yang terntu saja efektifitasnya lebih baik.
Dua studi [6-7] yang menguji pilihan pasien menemukan bahwa pasien lebih memilih meminum tablet untuk kemoterapi dibandingkan dengan suntikan/infus, sepanjang tablet tersebut bekerja seefektif infus, dan capecitabine memiliki daya kerja yang diinginkan.
Efek Samping, Keamanan dan Tolerabilitas
Efek samping yang paling banyak ditemui dalam terapi 5-FU adalah diare, mual, stomatitis serta rambut rontok. Angka kejadian pada pasien pengguna capecitabine lebih rendah secara bermakna dibandingkan dengan 5-FU/LV infus.
Pada pasien pengguna capecitabine ditemukan kemerahan pada telapak tangan dan kaki atau biasa disebut hand-foot syndrome, tetapi dapat diatasi dengan penghentian terapi sementara serta penyesuaian dosis. Sindrom ini tidak membahayakan jiwa.
Penurunan jumlah sel darah putih (netropenia) pada pengguna capecitabine juga jauh lebih sedikit sehingga mengurangi resiko infeksi serta perawatan di rumah sakit.
Tentang Xeloda®
Xeloda® adalah suatu obat dalam pengobatan kanker. Xeloda® dikemas dalam bentuk tablet dan memiliki aktivitas yang berbeda dengan obat kemoterapi lainnya. Xeloda® telah disetuju FDA dan BPOM untuk pengobatan kanker payudara dan kolorektal baik secara sendirian atau kombinasi. Setiap pasien memiliki perbedaan dalam hal kebutuhan, reaksi pengobatan, dan tim medis Anda adalah referensi pertama dimana Anda mendapat informasi secara detail tentang penyakit Anda atau tentang pengobatan Xeloda®. Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar pengobatan dan penyakit Anda, jangan ragu untuk menanyakan pada tim medis Anda.
Apakah Xeloda® itu dan bagaimana cara kerjanya?
Xeloda® memiliki mekanisme kerja yang unik dimana Xeloda® menghasilkan 5-FU, yang bersifat membunuh kanker, hanya di dalam sel kanker. Xeloda® telah terdaftar di BPOM dan tersedia bagi pasein ASKES mulai 1 Januari 2005.
Apa beda Xeloda® dengan kemoterapi lainnya?
Sebagian besar kemoterapi diberikan melalui suntikan/infus yang mengharuskan pasien datang ke Rumah Sakit (RS) atau klinik. Xeloda® adalah obat yang dikonsumsi dalam bentuk tablet. Anda tidak perlu datang ke RS atau klinik untuk menerima Xeloda® tetapi cukup diminum di rumah atau dalam perjalanan.
Informasi penting yang harus Anda ketahui sebelum Anda mengkonsumsi Xeloda®
Penting untuk diketahui mengenai kondisi dimana Anda tidak boleh mengkonsumsi Xeloda®, diantaranya:
- Anda memiliki reaksi alergi atau intoleransi terhadap Xeloda® atau 5-FU.
- (5-Flouroracil), atau atau obat lain yang Anda terima selama pengobatan.
- Anda hamil atau akan hamil.
- Anda sedang menyusui atau berencana untuk menyusui.
- Anda menderita penyakit depresi sum-sum tulang belakang yang berat.
- Anda menderita penyakit hati yang berat atau gangguan ginjal yang serius.
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Penyakit hati
- Penyakit serius lainnya
Seperti obat kanker lainnya, Xeloda® juga memiliki efek samping. Dokter akan memberitahukan Anda gejala yang timbul jika efek samping itu muncul. Jika Anda khawatir terhadap efek samping yang mungkin Anda alami selama pengobatan, Anda harus mengatakannya pada dokter Anda.
Efek samping apa yang sering muncul pada pemakaian Xeloda®?
Efek samping Xeloda® yang mungkin terjadi:
- Sistem pencernaan: Diare, mual, muntah, stomatitis, dan rasa nyeri di daerah perut.
- Kulit: Hand-foot Syndrome (telapak tangan dan kaki terasa gatal, sakit, bengkak dan kemerahan), adanya bintik-bintik di kulit, kulit kering dan gatal, dermatitis (radang kulit).
- Lainnya: Kelelahan dan demam.
Apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami efek samping?
Efek samping yang terjadi dapat menjadi serius, untuk itu penting bagi Anda untuk menghentikan sementara pemakaian Xeloda® jika efek samping yang terjadi terasa mengganggu atau sebelum menjadi lebih serius. Jangan lupa untuk menghubungi tim dokter Anda untuk mendapat petunjuk selanjutnya. Hal ini mencegah efek samping menjadi sangat serius.
Bagaimana cara mengatasi efek samping yang terjadi?Hand Foot Syndrome (HFS)
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Hindari potensi cidera pada tangan dan kaki:
- Diare, Konsultasikan ke dokter Anda dan minum obat untuk diare yang diresepkan. Obat yang umumnya diberikan dapat berupa loperamide 4 mg yang diminum pada diare pertama dilanjutkan dengan 2 mg setiap 6 jam dan dihentikan setelah 12 jam diare terakhir. Minum air dalam jumlah yang cukup untuk mencegah kekurangan cairan, Stop Xeloda® untuk sementara bila diare 4 kali atau lebih dalam sehari, dan bila diare saat malam hari, serta konsultasikan dengan dokter Anda.
- Muntah, Konsultasikan dengan dokter Anda dan minum obat anti muntah yang diresepkan, misal 1-2 tablet Granisetron (Kytril®) setiap hari. Bila disertai mual, makanlah makanan yang mudah dicerna seperti biskuit dan hindari makanan berbau merangsang. Stop Xeloda® untuk sementara bila Anda muntah lebih dari 1 kali dalam sehari dan konsultasikan dengan dokter Anda.
- Sariawan, Jaga kebersihan gigi dan mulut: semisal berkumurlah dengan larutan soda dan garam (1 sendok teh soda dan 1 sendok teh garam dalam air hangat), lakukan 3-4 kali perhari. Hindari iritan pada mulut seperti buah sitrus, jus, rokok, dan makanan pedas. Stop Xeloda® untuk sementara bila Anda mengalami gejala stomatitis seperti mulut kemerahan, sakit dan membengkak, dan konsultasikan dengan dokter Anda.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Hindari potensi cidera pada tangan dan kaki:
- Hindari suhu yang lebih tinggi pada tangan dan kaki seperti mandi air panas.
- Hindari gesekan, penekanan, pada telapak tangan dan kaki, seperti pemakaian sepatu yang ketat.Hindari produk parfum yang merangsang atau dapat mengiritasi dan mengeringkan kulit.
- Gunakan sabun yang lembut. Gunakan krim atau lotion pelembab pada kaki dan tangan 2 kali sehari (semisal Uredrem, Tupepe, Soft-U-derm atau topikal 99% dimethyl-sulfoxide). Minum vitamin B6 atau vitamin E, tanyakan pada dokter dosis yang tepat untuk Anda, dosis yang umumnya diberikan adalah diatas 100 mg/hari untuk vitamin B6 dan 300 mg/hari untuk vitamin E.
Stop Xeloda® untuk sementara bila Anda mengalami pembengkakan atau kemerahan yang disertai nyeri dan konsultasikan dengan dokter Anda. Dokter Anda dapat menghentikan sementara Xeloda® sampai gejala Anda membaik, selanjutnya dokter akan menentukan apakah dosis yang diberikan perlu dirubah. Penggunaan krim atau lotion pelembab dapat diteruskan (semisal Soft-U-Derm atau Urea Cream seperti Uredrem atau Tupepe Cream), dianjurkan setelah Anda memakai cream atau lotion tersebut, gunakan sarung tangan atau kaus kaki dari katun, ini akan membantu penyerapan krim atau lotion dan kulit Anda senantiasa tertutup. Dokter Anda dapat merekomendasikan krim yang mengandung kortikosteroid yang dapat mengurangi inflamasi.
Vitamin B6 dapat juga direkomendasikan oleh dokter Anda, ikutilah anjuran frekuensi penggunaan dan dosisnya. Beberapa pusat kesehatan menganjurkan untuk merendam kaki dan tangan dalam air dingin atau meletakkan ice pack pada daerah yang terkena. Mendinginkan tangan dan kaki akan mengurangi aliran darah pada daerah yang terkena dan membuat gejala jadi lebih ringan. Meletakkan tangan dan kaki pada posisi lebih tinggi juga dapat memberikan perbaikan. Selalu konsultasikan dengan dokter dan perawat Anda sebelum Anda melakukan pengobatan sendiri.
Apa yang SEBAIKNYA Anda lakukan bila terkena HFS:
- Hubungi dokter atau perawat Anda bila Anda melihat tanda-tanda HFS.
- Pakailah pakaian dan sepatu yang nyaman dan longgar.
- Pakailah sandal selama Anda berada di rumah.
- Tetap mandi menggunakan air dingin.
- Gunakan sabun yang lembut saat Anda mandi atau mencuci tangan dan kaki.
- Jangan menyeka kulit Anda sampai kering dengan handuk setelah mandi.
- Pakailah krim pelindung matahari saat Anda bepergian keluar di daerah yang terkena sinar matahari.
- Pakailah krim pelindung kulit.
- Hindari paparan terlalu lama tangan dan kaki terhadap air panas.
Apa yang TIDAK BOLEH Anda lakukan bila terkena HFS:
- Jangan menunggu gejala HFS Anda bertambah parah sebelum menghubungi dokter atau perawat Anda.
- Jangan membuat badan Anda terkena panas, semisal duduk di tempat yang terkena sinar matahari.
- Jangan membiarkan kulit Anda terlalu kering, oleskan secara lembut krim pelembab.
- Jangan melakukan aktivitas yang menyebabkan terjadinya gesekan atau penekanan terhadap kulit Anda seperti:
- Berlutut atau bersandar pada siku Anda dalam waktu yang lama.
- Melakukan pekerjaan kasar seperti berkebun.
- Berjalan cepat, joging atau aerobik.
- Menggunakan perkakas tangan seperti pemutar sekrup dan pisau dapur.
- Berjalan dalam waktu yang lama.
Jangan memakai sarung tangan dari bahan karet karena akan menyebabkan panas dekat pada telapak tangan Anda.
Catatan: Penghentian terapi untuk sementara waktu akan membantu Anda mendapatkan hasil terapi yang optimal, karena dengan demikian efek samping bisa ditangani segera dan terapi lanjutan bisa diberikan untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Hal ini sudah dibuktikan dari banyak studi yang menunjukan bahwa penghentian terapi tidak akan menyebabkan penyakit Anda menjadi lebih berat, asalkan terapi segera dilanjutkan apabila gejala efek samping sudah sembuh. Penelitian menunjukan penghentian sementara dapat membantu Anda untuk dapat mengatasi efek samping lebih baik secara alami, walaupun Anda sudah tidak mengalami efek samping yang berat seperti yang Anda alami sebelumnya.
- Jika terjadi efek samping tersebut di atas yang cukup serius, hubungilah dokter atau perawat Anda untuk meminta sarannya.
- Obat-obatan yang sebaiknya disiapkan di rumah antara lain: obat diare dan anti muntah.
Bagaimana cara mengkonsumsi Xeloda®?
Dokter akan memberitahukan Anda untuk mengkonsumsi Xeloda® dua kali selama 14 hari dan dilanjutkan dengan periode istirahat selama tujuh hari, dimana pada periode istirahat Xeloda® tidak perlu diminum. Periode 21 hari ini (14 hari minum obat dan tujuh hari istirahat) dikenal sebagai satu siklus pengobatan.
- Minum obat 30 menit setelah makan pada pagi dan sore hari dengan selang waktu 12 jam.
- Telan tablet Xeloda® dengan segelas air.
- Minumlah banyak air, minimal dua liter dalam sehari. Bila Anda menemukan kesulitan menelan atau menggunakan kateter untuk memasukan makanan melalui hidung, maka Xeloda® boleh digerus karena Xeloda® larut dalam air.
Bolehkan Saya mengkonsumsi obat lain selagi saya mengkonsumsi Xeloda®?
Anda boleh meneruskan penggunaan obat-obat lain selagi Anda mengkonsumsi Xeloda®. Tapi Anda harus menginformasikan hal tersebut kepada dokter Anda, termasuk semua jenis obat yang Anda beli di Apotek, supermarket atau tempat lainnya. Dokter Anda akan memberitahukan: Obat mana yang dapat dikonsumsi bersama Xeloda® dan obat mana yang jika diminum bersamaan dengan Xeloda® memerlukan monitor yang ketat, seperti antara lain:
- Antikoagulan, obat anti pembekuan darah.
- Phenytoin, obat yang digunakan untuk terapi epilepsi atau kejang.
- Allopurinol, obat yang digunakan untuk terapi penyakit gout.
Dapatkan Saya pergi berlibur selama masih mengkonsumsi Xeloda®?
Karena Xeloda® dikemas dalam bentuk tablet, memungkinkan Anda bebas dan dapat melakukan perjalanan. Tapi lebih baik jika Anda menginformasikan hal tersebut ke dokter Anda. Sementara Anda bepergian, pastikan kalau Anda dapat menguhubungi dokter Anda atau tim medis lainnya jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan.
Seberapa sering saya harus mengunjungi rumah sakit?
Karena Xeloda® dikemas dalam bentuk tablet, maka Anda tidak perlu mengunjungi rumah sakit atau klinik sebanyak yang diperlukan seperti pada pengobatan suntikan/infus. Dokter Anda tetap akan mengontrol selama mengkonsumsi Xeloda®, dan karenanya dokter Anda akan memberitahukan berapa kali Anda harus datang ke rumah sakit.
Bolehkah saya mengkonsumsi Xeloda® saat hamil?
Sebelum memulai pengobatan, Anda harus memberitahukan tim dokter Anda jika Anda sedang hamil atau berkeinginan untuk hamil. Sebaiknya Anda tidak meminum Xeloda® jika menurut perkiraan Anda sedang hamil.
Bolehkah saya mengkonsumsi Xeloda® selama saya menyusui anak?
Anda sebaiknya tidak menyusui selama Anda mengkonsumsi Xeloda®.
Bagaimana cara menyimpan Xeloda®?
Xeloda® harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, tidak boleh pada suhu di atas 300 C. Xeloda® harus disimpan dalam kemasan (botol/blister) yang telah ditentukan. Jangan mengeluarkan tablet dari botol atau blister sampai waktu Anda mau meminumnya. Seperti obat-obatan lainnya, hindarkan Xeloda® dari jangkauan anak-anak. Jangan berbagi Xeloda® dengan orang lain sekalipun mereka memiliki penyakit yang sama dengan Anda. Jika secara tidak sengaja menurut perkiraan Anda telah meminum tablet yang lebih dari dosis yang dianjurkan, hubungi dokter Anda segera.
Apa yang harus saya lakukan jika saya lupa minum Xeloda®?
Jangan minum dosis yang telah lewat dan lupa minum atau jangan melipat gandakan dosis pada waktu minum berikutnya. Minumlah dosis seperti biasanya. Contoh, jika pada siang hari Anda baru menyadari bahwa Anda lupa meminum obat pagi hari, tunggulah sampai sore hari dan minumlah dosis sore hari seperti biasa, tidak perlu minum dua dosis. Jika Anda tidak yakin dengan apa yang Anda lakukan, tanyakanlah pada dokter Anda. Katakan pada dokter Anda pada pertemuan berikutnya bahwa Anda tidak minum Xeloda® seperti yang dianjurkan.
Kapan saya harus menghentikan pemakaian Xeloda®?
Penting bagi Anda untuk menghentikan pemakaian Xeloda® dan menghubungi tim dokter Anda segera untuk memperoleh nasehat jika Anda mengalami:
- Diare: Anda mengalami diare lebih dari empat kali diwaktu malam.
- Mual: Jika nafsu makan Anda berkurang karena rasa mual tersebut.
- Muntah: Lebih dari sekali dalam 24 jam.
- Hand-Foot Syndrome: Jika Anda merasakan rasa sakit di telapak tangan dan kaki atau merah dengan pembengkakan yang menghambat aktivitas Anda.
- Sariawan: Jika terasa sakit dan muncul ulkus di mulut.
- Kelelahan: Jika mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Demam atau Infeksi: Jika suhu tubuh 38,10C (100,50F).
- Dehidrasi: Buang air kecil kurang, pusing, lemas atau merasa gelisah.
Apakah Xeloda® tetap efektif walaupun dosisnya dihentikan sementara jika terjadi efek samping?
Efektivitas pengobatan Anda tidak akan berkurang walaupun dosis Xeloda® dihentikan sementara atau jika perlu dikurangi. Penelitian telah menunjukan Xeloda® tetap memberikan efek yang sama walau dosisnya dikurangi untuk mengatasi efek samping. Ingatlah bahwa setiap orang berbeda dan dokter Anda akan menentukan dosis yang paling tepat untuk Anda.
Akankah saya mengalami kebotakan selama mengkonsumsi Xeloda®?
Anda tidak akan mengalami kebotakan selama mengkonsumsi Xeloda® walaupun dilaporkan adanya sejumlah kecil pasien yang mengalami kerontokan rambut. Dari sejumlah pasien yang mengalami kerontokan rambut selama mengkonsumsi Xeloda® dilaporkan rambutnya dapat tumbuh lagi.
Berapa lama saya diterapi dengan Xeloda®?
Periode pengobatan dengan Xeloda® akan bervariasi, tergantung dari penyakit Anda dan respon Anda terhadap pengobatan. Dokter Anda akan memeberitahukan berapa lama Anda akan mengkonsumsi Xeloda®. Tepatilah semua janji pertemuan dengan dokter untuk menjamin kemajuan Anda termonitor.
CATATAN
PT. Roche Indonesia menyatakan keberatan dengan penulisan judul "Xeloda Tak Mempan Untuk Kanker Payudara" yang tidak tepat dan dapat menimbulkan kesalahan persepsi pembaca terutama pasien dan praktisi medis yang menangani pengobatan kanker payudara.
PT. Roche Indonesia menyatakan keberatan dengan penulisan judul "Xeloda Tak Mempan Untuk Kanker Payudara" yang tidak tepat dan dapat menimbulkan kesalahan persepsi pembaca terutama pasien dan praktisi medis yang menangani pengobatan kanker payudara.
Xeloda® adalah kemoterapi oral inovatif pertama di dunia yang telah mendapatkan lisensi di lebih dari 100 negara dan terbukti efektif, aman, mudah dikonsumsi dan telah dipakai mengobati lebih dari 1,800,000 pasien di dunia. Keunikan cara kerja Xeloda® mampu memberikan terapi yang bekerja lebih kuat dengan efek samping lebih ringan dibanding kemoterapi infus. Bentuk tabletnya mengurangi ketidaknyamanan dan beban yang ditimbulkan oleh kemoterapi infus. Xeloda® tidak menyebabkan efek samping rambut rontok dan hanya sedikit menimbulkan efek neutropenia sehingga memperkecil risiko terkena infeksi. Xeloda® memperpanjang angka harapan hidup jika ditambahkan pada pasien yang mendapat terapi docetaxel, dan meningkatkan kontrol terhadap tumor pada pasien dengan kanker payudara yang sudah menyebar.
Xeloda® pada pengobatan kanker payudara dipakai sebagai kombinasi dengan docetaxel pada wanita dengan kanker payudara metastatik yang penyakitnya terus berkembang setelah diberikan kemoterapi infus dengan antracycline. Xeloda® sebagai monoterapi diindikasikan untuk pasien dengan kanker payudara metastatik yang sudah resisten terhadap kemoterapi lain seperti paclitaxel dan anthracycline.
Studi yang diangkat dalam artikel tersebut membandingkan keamanan dan manfaat kemoterapi setelah operasi (adjuvan) kombinasi menggunakan doxorubicin dan cyclophosphamide (AC) atau cyclophosphamide dan methotrexate ditambah 5*fluorouracil(CMF) dibandingkan dengan monoterapi adjuvan Xeloda® pada wanita berusia > 65 tahun yang menderita kanker payudara stadium dini. Studi tersebut menyimpulkan bahwa pasien usia lanjut dengan kanker payudara stadium dini bisa diterapi dengan kemoterapi adjuvan kombinasi (AC atau CMF) atau monoterapi (Xeloda®), dan bahwa kemoterapi kombinasi standar lebih efektif dibandingkan monoterapi Xeloda® sebagai terapi adjuvan pada kelompok pasien tersebut. Hingga kini, belum ada kemoterapi adjuvan tunggal yang lebih baik dibandingkan kemoterapi kombinasi pada pasien kanker payudara stadium dini sehingga hasil kemoterapi adjuvan kombinasi standar lebih baik dari monoterapi Xeloda® bukan tidak diperkirakan. Ada beberapa studi yang menilai Xeloda® pada kanker payudara stadium dini. Data interim terbaru dari studi acak FinXX (Joensuu dkk, SABCS 2008) menunjukkan peningkatan efektivitas yang signifikan saat Xeloda® ditambahkan ke regimen yang mengandung anthracycline dan taxane pada pasien kanker payudara stadium dini dengan resiko sedang-tinggi, menurunkan resiko rekurens atau kematian sebesar 34%. Tentunya penting untuk mempertimbangkan semua data yang ada saat mencoba menentukan peran optimal Xeloda® di kanker payudara stadium dini.
Referensi:
1 Maroun JA. Expert Rev Anticancer Ther 2001; 1(3): 327 - 333
2 Cunningham D, James RD. Eur J Cancer 2001; 37: 826 - 834
3 Hoff PM, Ansari R, Batist G. et al. J Clin Oncol 2001; 19:2282 - 2292
4 Van Cutsem E, Twelves C, Cassidy J et al. J Clin Oncol 2001; 19: 4097 - 4106
5 Twelves C. Eur J Cancer 2002:38:S15-S20
6 Liu G, Franssen E, Fitch MI et al. J Clin Oncol 1997: 15: 110 - 115
7 Borner M, Schoffski P, de Wit R et al. Proc Am Soc Clin Oncol 2000; 19: 191a (Abstract 741)
Salam kenal dok, saya calon rekan sejawat.
ReplyDeleteDok, kalau boleh, saya mau minta tukaran link dengan blog dokter.
Segan saya dok, baru mengenalkan diri udah langsung minta tukaran link.
keren banget
ReplyDeletenice and perfect
ReplyDelete