Xeloda untuk penderita kanker payudara positif HER2

Kombinasi baru memberi opsi yang efektif bagi wanita penderita kanker payudara ganas stadium lanjut.

Istanbul, 2 Oktober (ANTARA/PRNewswire/AsiaNet)
Data baru yang disajikan hari ini pada pameran European Society for Medical Oncology (ESMO) menunjukkan bahwa penambahan Xeloda (capecitabine) atas kombinasi Herceptin (trastuzumab) dan Taxotere (docetaxel) sangat menambah jumlah waktu yang diperoleh penderita kanker payudara positif HER2 stadium lanjut tanpa memperparah penyakit mereka. Waktu rata-rata perkembangan penyakit menjadi parah meningkat tajam dari 13,8 menjadi 18,2 bulan (nilai p = 0,045).

Kanker payudara positif HER2, yang menyerang sekitar 20-30 persen(1) wanita penderita kanker payudara, menuntut perhatian segera karena tumornya tumbuh cepat dan kemungkinan besar dapat kambuh. Hasil-hasil ini memberi bukti pertama bahwa menambahkan kemoterapi ketiga pada regimen pertama yang paling umum digunakan yakni Herceptin dan taxane memberi manfaat tambahan yang besar bagi penderita bentuk ganas penyakit ini. Kombinasi obat ini umumnya juga diterima dengan baik.

"Penderita kanker payudara positif HER2 stadium lanjut biasanya memiliki prognosis yang buruk karena jenis kanker mereka tidak selalu bereaksi baik terhadap regiman kemoterapi standar," kata Dr Andrew Wardley, kepala peneliti studi sekaligus Konsultan Medis Onkologis Rumah Sakit dari RS Christie di Inggris. "Kami harus terus menaksir manfaat potensial pengobatan dan terapi kombinasi pengobatan untuk menemukan opsi yang lebih baik bagi pasien. Hasil-hasil ini menunjukkan sejumlah tanda yang mendorong terapi kombinasi lipat tiga, dan tindak lanjut lebih jauh dari studi ini dan studi lain akan membantu kami terus menyelidiki potensinya."

Studi ini mengevaluasi penambahan Xeloda yang diminum atas Herceptin dan Taxotere pada penderita kanker payudara positif HER2 yang sebelumnya tidak dirawat karena penyakit stadium lanjut lokal, atau metastatis. Di samping hasil-hasil signifikan untuk waktu perkembangan penyakit menjadi parah (jumlah waktu dari pengacakan hingga pertumbuhan tumor) bagi penderita dalam kombinasi lipat tiga, juga terdapat tren positif dalam kelangsungan hidup tanpa perkembangan penyakit (jumlah waktu dari pengacakan hingga pertumbuhan tumor atau kematian) dari rata-rata 12,8 sampai 14,8 bulan (nilai p = 0,060). Untuk tujuan akhir utama tingkat respons keseluruhan (penyusutan tumor), pasien pada kedua cabang mencapai hasil yang juga tinggi yakni sekitar 70 persen, tanpa perbedaan statistik antara kelompok studi (nilai p = 0,717). Pada waktu analisa, hasil kelangsungan hidup keseluruhan tidak matang karena tindak lanjut yang singkat. Tindak lanjut studi ini sedang berlangsung dan analisa data akhir diharapkan pada tahun 2007.

Tentang studi CHAT
Sebanyak 222 pasien diacak untuk mengikuti studi tahap II: 112 orang menerima Xeloda plus Herceptin dan Taxotere dan 110 orang menerima Herceptin dan Taxotere saja. Herceptin diberikan dalam dosis 6 mg/kg setiap 3 pekan hingga penyakitnya berkembang menjadi parah (setelah dosis muatan sebesar 8 mg/kg). Taxotere diberikan dalam dosis 100mg/m2 setiap 3 pekan dengan Herceptin saja, dan 75mg/m2 pada saat Xeloda ditambahkan, hingga penyakitnya berkembang menjadi parah. Xeloda diberikan dalam dosis 950 mg/m2 dua kali sehari selama 14 hari pertama masing-masing siklus 3 pekan. Pasien dalam cabang studi Herceptin dan Taxotere saja diberikan opsi menyilangkan untuk menerima Xeloda, setelah penyakitnya berkembang menjadi parah.

Studi CHAT memiliki Badan Pemantauan Keamanan Data (DSMB) eksternal yang secara teratur mengkaji ulang data keamanan. DSMB tidak mengemukakan masalah keamanan yang tidak diharapkan, dan kejadian gagal jantung rendah (satu orang pasien pada masing-masing cabang pengobatan).

Tentang kanker payudara
Kanker payudara adalah kanker yang paling umum di antara wanita di seluruh dunia.(2) Tiap tahun, lebih dari satu juta kasus baru kanker payudara didiagnosa di seluruh dunia, dan hampir 400.000 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut setiap tahun.(3)

Pada kanker payudara positif HER2, peningkatan jumlah protein HER2 terdapat di permukaan sel tumor. Ini dikenal sebagai 'positivitas HER2.' Tingkat HER2 tinggi terdapat pada bentuk ganas penyakit ini yang sangat kurang merespon kemoterapi. Penelitian menunjukkan bahwa positivitas HER2 mempengaruhi sekitar 20-30 persen wanita penderita kanker payudara.

Tentang Herceptin (trastazumab)
Herceptin adalah antibody yang dimanusiakan, dan bertujuan mentargetkan dan menghambat fungsi HER2, protein yang dihasilkan oleh gen khusus yang dapat menyebabkan kanker. Ia terbukti ampuh mengobati kanker payudara baik stadium awal maupun lanjut (metastatis). Mengingat ia sendiri sebagai terapi tunggal dan juga dalam kombinasi dengan atau setelah kemoterapi standar, Herceptin telah terbukti memperbaiki tingkat respons, kelangsungan hidup bebas penyakit dan kelangsungan hidup keseluruhan sambil mempertahankan mutu kehidupan pada wanita penderita kanker payudara positif HER2. Herceptin mendapat persetujuan untuk digunakan di negara Uni Eropa untuk kanker payudara positif HER2 stadium lanjut (metastatis) pada tahun 2000 dan untuk kanker payudara positif HER2 stadium awal pada tahun 2006. Dalam keadaan stadium lanjut, Herceptin sekarang disetujui untuk digunakan sebagai terapi pertama dalam kombinasi dengan paclitaxel di mana anthrasiklin tidak cocok, sebagai terapi pertama dalam kombinasi dengan docetaxel, dan sebagai obat tunggal dalam terapi ketiga. Dalam keadaan stadium awal, Herceptin disetujui untuk digunakan setelah kemoterapi standar (adjuvant). Herceptin dipasarkan di Amerika Serikat oleh Genentech, di Jepang oleh Chugai dan di manca negara oleh Roche. Sejak tahun 1998, Herceptin telah digunakan untuk mengobati lebih dari 310.000 penderita kanker payudara positif HER2 di seluruh dunia.

Tentang Xeloda (capecitabine)
Xeloda dilisensi di lebih dari 90 negara di seluruh dunia termasuk Uni Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Australia dan Kanada dan telah terbukti merupakan kemoterapi oral yang efektif, aman, sederhana dan mudah dalam mengobati lebih dari 1 juta penderita saat ini.

Roche mendapat izin memasarkan Xeloda sebagai terapi tunggal pertama (oleh obat itu sendiri) dalam pengobatan kanker usus besar dan dubur metastatik (kanker usus besar dan dubur yang menyebar ke bagian lain tubuh) di kebanyakan negara (termasuk UE dan AS) pada tahun 2001. Xeloda juga telah disetujui oleh Dinas Kedokteran Eropa (EMEA) dan Badan Pangan dan Obat AS (FDA) untuk pengobatan adjuvant (pasca operasi) kanker usus besar masing-masing pada bulan Maret dan Juni 2005.

Xeloda dilisensikan bersama dengan Taxotere (docetaxel) pada wanita penderita kanker payudara metastatis (kanker payudara yang telah menyebar ke bagian tubuh yang lain)dan penyakit yang telah berkembang setelah kemoterapi intravenous dengan anthracyclines. Monoterapi Xeloda juga diindikasikan untuk perawatan pasien kanker payudara metastatis yang beresistensi pada sejumlah obat kemoterapi lainnya seperti paclitaxel dan anthracyclines. Xeloda baru-baru ini menerima persetujuan di Korea Selatan untuk perawatan stadium awal pasien dengan kanker pankreas (metastatis) stadium lanjut, dikombinasikan dengan gemcitabine. Xeloda dilisensikan di Korea Selatan untuk perawatan stadium awal kanker perut.

Sejumlah efek samping yang paling sering dilaporkan dengan Xeloda mencakup diare, nyeri perut, mual, radang perut dan sindrom kaki-tangan (palmar-plantar erythrodysestaesia).

Tentang Roche
Bermarkas di Basel, Swiss, Roche adalah satu dari sejumlah grup perawatn kesehatan yang berfokus pada riset terkemuka dunia pada bidang obat-obatan dan diagnosa. Sebagai pemasok dari sejumlah produk inovatif dan jasa untuk deteksi awal, pencegahan, diagnosa dan perawatan penyakit, grup mengkontribusikan pada jajaran luas sejumlah obat-obatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Roche adalah pemimpin dunia pada sejumlah diagnosa, pemasok terkemuka pobat-obatan kanker dan pencangkokan dan pemimpin pasar bidang virology.

Pada tahun 2005, penjualan oleh Divisi Obat-obatan berjumlah: 27.3 milyar Swis Frank, dan Divisi Diagnosa membukukan penjualan sebesar 8.2 milyar Swis Frank. Roche mempekerjakan sekitar 70,000 orang di 150 negara dan memiliki perjanjian Riset dan Pengembangan dan aliansi strategis dengan sejumlah besar mitra, termasuk mayoritas pemilik saham di Genentech dan Chugai. Informasi tambahan tentang Roche Group tersedia di Internet (www.roche.com).

Semua merk dagang yang dipakai atau disebutkan pada rilis ini dilindungi secara hukum.

Referensi :
  1. Harries M, Smith I. Pengembangan dan penggunaan klinis dari trastuzumab (Herceptin). Endocr Relat Kanker 9: 75-85, 2002.
  2. Organisasi Kesehatan Dunia, www.who.int
  3. Ferlay J, et al., GLOBOCAN 2002. Insiden kanker, angka kematian dan kelaziman di seluruh dunia. IARC Basis kanker No.5, Versi 2.0. IARCPress, Lyon, 2004.

Untuk mengakses video klip, dalam siaran standar, gratis, silakan klik www.thenewsmarket.com

SUMBER : Roche

KONTAK :
Julia Pipe,
Manajer Komunikasi Internasional - Xeloda
+41-61-687-4376,
Julia.pipe@roche.com atau

Holly Kania,
Manajer Komunikasi Internasional-Herceptin
+41-61-688-3773,
holly.kania@roche.com

Joanne Marlin
Shire Health International
New York, +1-212-625-4174
Joanne.marlin@shirehealthinternational.com

Atau

Amanda Stefton
Ketchum, London
+44-207-611-3653,
Amanda.sefton@ketchum.com

Situs Web: www.roche.com
www.thenewsmarket.com


2 comments :

  1. Ibu mimi yang terhormat,
    ijinkan saya untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu ya bu. nama saya Ulfa N Budiasih. saya adalah salah seorang mahasiswi fakultas psikologi UI yang sedang melakukan penelitian pada wanita dengan limpedema lengan akibat pengobatan kanker payudara. saya mengangkat topik ini karena memiliki pengalaman yang cukup lama dalam berinteraksi dengan penderita kanker payudara khususnya limpedema lengan pada salah satu rumah sakit swasta di jakarta. saat ini saya mengalami kesulitan untuk mendapatkan responden untuk pengisian kuesioner pada penelitian saya ini bu. saya sangat mengharapkan bantuan ibu untuk dapat memberikan informasi maupun masukan untuk penelitian saya ini. saya mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan ibu membaca email saya ini dan mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang sopan.
    hormat saya,
    ulfa n budiasih - oe_u_baik@yahoo.com

    * Originally posted on: Jumat, Mei 23, 2008

    ReplyDelete
  2. Dik Ulfa,
    Jangan terlalu formal deh! Saya jadi ndak enak hati..... Terima kasih sudah menulis untuk saya, dan rasanya saya punya hutang maaf karena lambat sekali merespons pesan dik Ulfa. Maklum, saat ini saya belum begitu leluasa seperti saat masih sehat dulu. Jadi, maafin, ya?

    Lalu, tentang kesulitan dik Ulfa mengenai tugas-tugas penelitian itu, saya tidak berani berjanji apa-apa. Tapi kalau bisa lebih spesifik, coba deh, jangan ragu-ragu untuk memberitahu saya; persisnya dik Ulfa ingin saya melakukan apa? Siapa tahu saya bisa betul-betul bantu, kan?

    Saya tunggu beritanya lho, ya?
    Salam manis,
    Mimi.

    * Originally posted on: Senin, Mei 26, 2008

    ReplyDelete

Info Farmasi/Obat Kanker