PENGARUH ESTRADIOL-17 BETA TERHADAP EKSPRESI GEN c-erbB2 PADA LINI SEL KANKER PAYUDARA SKBR-3 YANG DIKULTUR DI ATAS KOLAGEN TIPE IV
Oleh: SHELLY
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)-ITB
Dibuat: 2006-06, dengan 1 file(s).
Seperempat dari total kasus kanker payudara disebabkan oleh mutasi pada gen c-erbB2. Perkembangan kanker payudara tersebut dapat dipengaruhi oleh estrogen. Estrogen dapat meningkatkan mitogenesis melalui ikatannya dengan reseptor estrogen klasik (RE alfa dan RE beta) dan GPR30 (G protein-coupled receptor 30).
Faktor lain yang berperan dalam perkembangan kanker payudara adalah interaksi antara sel dan matriks ekstraseluler seperti membran basal. Salah satu komponen utama membran basal adalah kolagen IV yang terlibat dalam transduksi sinyal dalam set. Transduksi tersebut menyebabkan pengaktifan faktor transkripsi gen yang berperan dalam proliferasi sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh estradiol-17Beta (E2) dan kolagen IV terhadap ekspresi gen c-erbB2 pada sel kanker payudara SKBR-3 yang tidak memiliki reseptor estrogen klasik namun memiliki GPR30. Dalam eksperimen ini, terdapat 8 kelompok perlakuan yaitu: kultur sel selama 24 jam di atas substrat polistiren (K24); di atas kolagen IV (C24); diberi E2 10-6 M (E24); di atas kolagen IV dan diberi E2 10-6M (CE24); kultur sel selama 72 jam di atas substrat polistiren (K72); di atas kolagen IV (C72); diberi E2 10-6 M (E72); di atas kolagen IV dan diberi E2 10-6 M (CE72). Selama perlakuan tersebut, sel-sel SKBR-3 dikultur dalam SFDM (serum free define medium).
Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan morfologi sel SKBR-3 pada semua kelompok perlakuan. RNA total dari tiap kelompok diisolasi dengan total RNA extraction miniprep system (VIOGENE). Hasil RT-PCR terhadap gen c-erbB2 kemudian dibandingkan dengan hasil RT-PCR gen GAPDH sebagai kontrol positif dan dianalisis dengan program Scion Image. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian E2 10-6 M selama 24 dan 72 jam dapat menginduksi ekspresi gen c-erbB2. Penginduksi heregulin oleh E2 akan mengaktifkan HER2 yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas PKC. PKC memfosforilasi Ras yang akan mengaktifkan kaskade sinyal MAPK sehingga jumlah ERK-I/-2 yang teraktifkan meningkat. ERK 1/-2 yang teraktifkan akan meningkatkan sintesis protein aktivator (AP-2) yang selanjutnya akan berikatan dengan daerah HTF (HER-2 Transcription Factor) yang berada pada promotor c-erbB2 sehingga terjadi ekspresi yang berlebih dari gen c-erbB2.
Sel SKBR-3 yang dikultur di atas kolagen IV juga mengalami peningkatan ekspresi gen c-erbB2. Peningkatan ekspresi gen c-erbB2 tersebut disebabkan oleh pengaktifan jalur FAK dan Shc. Perlakuan E2 dan kolagen IV secara bersamaan selama 24 jam menyebabkan terjadinya peningkatan ekspresi gen c-erbB2 yang tertinggi di antara perlakuan lainnya, tetapi perlakuan E2 dan kolagen IV secara bersamaan selama 72 jam menyebabkan ekspresi gen c-erbB2 yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspresi gen c-erbB2 pada sel yang mendapat E2 saja.
Hal ini disebabkan karena penghambatan dari integrin pada sel tersebut setelah terjadinya ekspresi gen c-erbB2 yang berlebih pada sel yang diberi perlakuan kolagen IV dan E2 selama lebih dari 24 jam. Dan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan ekspresi gen c-erbB2 pada sel-sel kanker payudara SKBR-3 dapat disebabkan oleh E2 maupun kolagen IV.
Adanya ekspresi gen c-erbB2 yang berlebih pada sel yang dikultur dengan kedua perlakuan tersebut secara bersamaan dapat mengganggu pengaktifan ekspresi gen c-erbB2, yang diduga disebabkan oleh penghambatan fungsi integrin.
Oleh: SHELLY
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)-ITB
Dibuat: 2006-06, dengan 1 file(s).
Seperempat dari total kasus kanker payudara disebabkan oleh mutasi pada gen c-erbB2. Perkembangan kanker payudara tersebut dapat dipengaruhi oleh estrogen. Estrogen dapat meningkatkan mitogenesis melalui ikatannya dengan reseptor estrogen klasik (RE alfa dan RE beta) dan GPR30 (G protein-coupled receptor 30).
Faktor lain yang berperan dalam perkembangan kanker payudara adalah interaksi antara sel dan matriks ekstraseluler seperti membran basal. Salah satu komponen utama membran basal adalah kolagen IV yang terlibat dalam transduksi sinyal dalam set. Transduksi tersebut menyebabkan pengaktifan faktor transkripsi gen yang berperan dalam proliferasi sel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh estradiol-17Beta (E2) dan kolagen IV terhadap ekspresi gen c-erbB2 pada sel kanker payudara SKBR-3 yang tidak memiliki reseptor estrogen klasik namun memiliki GPR30. Dalam eksperimen ini, terdapat 8 kelompok perlakuan yaitu: kultur sel selama 24 jam di atas substrat polistiren (K24); di atas kolagen IV (C24); diberi E2 10-6 M (E24); di atas kolagen IV dan diberi E2 10-6M (CE24); kultur sel selama 72 jam di atas substrat polistiren (K72); di atas kolagen IV (C72); diberi E2 10-6 M (E72); di atas kolagen IV dan diberi E2 10-6 M (CE72). Selama perlakuan tersebut, sel-sel SKBR-3 dikultur dalam SFDM (serum free define medium).
Hasil pengamatan mikroskopis menunjukkan tidak terdapatnya perbedaan morfologi sel SKBR-3 pada semua kelompok perlakuan. RNA total dari tiap kelompok diisolasi dengan total RNA extraction miniprep system (VIOGENE). Hasil RT-PCR terhadap gen c-erbB2 kemudian dibandingkan dengan hasil RT-PCR gen GAPDH sebagai kontrol positif dan dianalisis dengan program Scion Image. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pemberian E2 10-6 M selama 24 dan 72 jam dapat menginduksi ekspresi gen c-erbB2. Penginduksi heregulin oleh E2 akan mengaktifkan HER2 yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas PKC. PKC memfosforilasi Ras yang akan mengaktifkan kaskade sinyal MAPK sehingga jumlah ERK-I/-2 yang teraktifkan meningkat. ERK 1/-2 yang teraktifkan akan meningkatkan sintesis protein aktivator (AP-2) yang selanjutnya akan berikatan dengan daerah HTF (HER-2 Transcription Factor) yang berada pada promotor c-erbB2 sehingga terjadi ekspresi yang berlebih dari gen c-erbB2.
Sel SKBR-3 yang dikultur di atas kolagen IV juga mengalami peningkatan ekspresi gen c-erbB2. Peningkatan ekspresi gen c-erbB2 tersebut disebabkan oleh pengaktifan jalur FAK dan Shc. Perlakuan E2 dan kolagen IV secara bersamaan selama 24 jam menyebabkan terjadinya peningkatan ekspresi gen c-erbB2 yang tertinggi di antara perlakuan lainnya, tetapi perlakuan E2 dan kolagen IV secara bersamaan selama 72 jam menyebabkan ekspresi gen c-erbB2 yang lebih rendah dibandingkan dengan ekspresi gen c-erbB2 pada sel yang mendapat E2 saja.
Hal ini disebabkan karena penghambatan dari integrin pada sel tersebut setelah terjadinya ekspresi gen c-erbB2 yang berlebih pada sel yang diberi perlakuan kolagen IV dan E2 selama lebih dari 24 jam. Dan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa peningkatan ekspresi gen c-erbB2 pada sel-sel kanker payudara SKBR-3 dapat disebabkan oleh E2 maupun kolagen IV.
Adanya ekspresi gen c-erbB2 yang berlebih pada sel yang dikultur dengan kedua perlakuan tersebut secara bersamaan dapat mengganggu pengaktifan ekspresi gen c-erbB2, yang diduga disebabkan oleh penghambatan fungsi integrin.
Post a Comment