Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga Departemen Kesehatan RI baru-baru ini menyebutkan, kini angka kanker Indonesia sudah mencapai 20 juta. Artinya, makin banyak rakyat kita yang terkena kanker. Mengapa?
Bisa jadi karena rakyat bertahun-tahun makan ikan asin. Nitrosamine dalam ikan asin pencetus kanker sejahat formalin dalam tahu, kecap, dan terasi. Proses kanker tidak terjadi dalam semalam, seperti kasus menceret. Anak sekolah mengonsumsi sirop, saus tomat, kerupuk, dan jajanan memakai pewarna tekstil (rhodamine B). Mereka memikul risiko kanker kelak setelah dewasa. Pewarna tekstil tergolong carcinogenic.
Dulu menuang bumbu masak harus memakai sendok kayu khusus. Kini penjual bakso menuang langsung dari wadah kantong plastik. Siapa yang melarang? Puluhan tahun mengonsumsi glutamat berlebihan tak membebaskan rakyat dari ancaman kanker.
Berapa banyak pengawet tak aman dalam aneka jajanan rumahan. Perut rakyat dicemari bahan kimia perenyah keripik, antilengket mi, dan lelehan plastik atau styrofoam dari pengemas kuah panas restoran, kini bukan hal baru.
Supaya garing, investigasi sebuah stasiun TV menemukan, gorengan di pinggir jalan dibuat dengan mencemplungkan kantong plastik saat menggoreng. Karena pertimbangan lebih murah, penjual gorengan memilih minyak jelantah bekas restoran. Dua-duanya mencetuskan kanker, sama jeleknya dengan botol plastik bekas air mineral dipakai ulang seperti jamak dilakukan.
Dulu produk kedelai kita pernah ditolak Jepang karena tercemar jamur penghasil aflatoxin pencetus kanker hati akibat jelek cara panen dan penyimpanannya. Aflatoxin juga ditemukan dalam bahan pembuat jamu rumahan karena tercemar kapang. Tempe bongkrek bisa ber-aflatoxin selain racun lain, masih jadi menu harian rakyat. Bertahun-tahun kebiasaan rakyat bersusur tembakau saat menyirih mencetuskan kanker mulut.
Konsumsi gula pasir rakyat terus meningkat. Mengolah air tebu menjadi kristal gula pasir ditambahkan bahan kimia. Zat ini juga dituduh menjadi bibit kanker, seperti tak amannya pemanis buatan tertentu dalam jajanan. Kimia pemroses gandum menjadi terigu tak menyehatkan juga. Kini di negara maju roti gandum dipilih ketimbang roti putih.
Dulu menuang bumbu masak harus memakai sendok kayu khusus. Kini penjual bakso menuang langsung dari wadah kantong plastik. Siapa yang melarang? Puluhan tahun mengonsumsi glutamat berlebihan tak membebaskan rakyat dari ancaman kanker.
Berapa banyak pengawet tak aman dalam aneka jajanan rumahan. Perut rakyat dicemari bahan kimia perenyah keripik, antilengket mi, dan lelehan plastik atau styrofoam dari pengemas kuah panas restoran, kini bukan hal baru.
Supaya garing, investigasi sebuah stasiun TV menemukan, gorengan di pinggir jalan dibuat dengan mencemplungkan kantong plastik saat menggoreng. Karena pertimbangan lebih murah, penjual gorengan memilih minyak jelantah bekas restoran. Dua-duanya mencetuskan kanker, sama jeleknya dengan botol plastik bekas air mineral dipakai ulang seperti jamak dilakukan.
Dulu produk kedelai kita pernah ditolak Jepang karena tercemar jamur penghasil aflatoxin pencetus kanker hati akibat jelek cara panen dan penyimpanannya. Aflatoxin juga ditemukan dalam bahan pembuat jamu rumahan karena tercemar kapang. Tempe bongkrek bisa ber-aflatoxin selain racun lain, masih jadi menu harian rakyat. Bertahun-tahun kebiasaan rakyat bersusur tembakau saat menyirih mencetuskan kanker mulut.
Konsumsi gula pasir rakyat terus meningkat. Mengolah air tebu menjadi kristal gula pasir ditambahkan bahan kimia. Zat ini juga dituduh menjadi bibit kanker, seperti tak amannya pemanis buatan tertentu dalam jajanan. Kimia pemroses gandum menjadi terigu tak menyehatkan juga. Kini di negara maju roti gandum dipilih ketimbang roti putih.
Banjir radikal bebas
Tanpa menginsafi, ratusan, bahkan ribuan bahan kimia memasuki industri makanan dan minuman, mengepung perut rakyat. Pestisida tertelan lewat buah dan sayuran. Agar belatung tak tumbuh, ikan asin disemprot obat nyamuk. Bahan pengawet melekat di kulit buah impor. Hormon penggemuk disuntikkan ke ternak dan unggas potong. Antibiotika dalam udang. Saat es lebih mahal, formalin menjadi pengawet ikan.
Kosmetik impor masuk desa. Air raksa dalam kosmetik menjadi bibit kanker. Pewarna tekstil dipakai untuk lipstik dan pemerah pipi. Odol dan sampo murah berisi kimiawi berbahaya.
Kadar air raksa sebagian laut kita dan sungai di lokasi penambang emas sudah melebihi ambang batas. Dari sana konsumsi ikan dan air minum rakyat berasal. Belum cemaran cadmium dan logam berat lain. Akumulasi logam berat di tubuh tak terpantau. Sebagian merupakan radikal bebas (free radicals) selain pencetus kanker. Radikal bebas menjadi musuh orang modern. Penyakit kiwari banyak berawal dari banjirnya cemaran ini.
Campuran kimia
Kosmetik impor masuk desa. Air raksa dalam kosmetik menjadi bibit kanker. Pewarna tekstil dipakai untuk lipstik dan pemerah pipi. Odol dan sampo murah berisi kimiawi berbahaya.
Kadar air raksa sebagian laut kita dan sungai di lokasi penambang emas sudah melebihi ambang batas. Dari sana konsumsi ikan dan air minum rakyat berasal. Belum cemaran cadmium dan logam berat lain. Akumulasi logam berat di tubuh tak terpantau. Sebagian merupakan radikal bebas (free radicals) selain pencetus kanker. Radikal bebas menjadi musuh orang modern. Penyakit kiwari banyak berawal dari banjirnya cemaran ini.
Campuran kimia
Berapa kali dalam seminggu rakyat mengonsumsi menu bakaran dan yang diasap. Sebagaimana makanan diasap, menelan ikan, sate, dan daging gosong memicu kanker. Minyak goreng nakal dicampur bahan kimia, beras diberi pemutih, ikan laut dilumuri cat merah agar harga jual lebih tinggi. Cat tembok murah mengandung formaldehyde, tak aman buat kesehatan. Cat pada mainan anak juga begitu.
Memikul pencetus kanker dan membanjirnya radikal bebas tubuh menambah buruk kesehatan rakyat. Lain dari itu tak semua rakyat utuh modal sehatnya sedari lahir. Lahir mewarisi kurang gizi, salah dibesarkan, kian bertumpuk dengan ancaman hidup modern. Yang papa memikul kelemahan sendiri, selain memikul akibat kekayaan orang lain. Sampah dan polusi industri serta pola maupun gaya hidup modern berimbas masuk desa. Steak, burger, dan hotdog bukan menu sesuai mesin tubuh manusia.
Anak mewarisi kencing manis jika lahir dari ibu kurang gizi. Otaknya tak lebih encer dari sebayanya yang kecukupan ikan dan telur. Tidak minum susu setelah balita, tulang tak terbentuk tebal, dan rentan keropos. Setelah besar siapa melarang doyan minuman ringan bersoda, penambah keropos tulang yang telanjur tipis. Rakyat menyelesaikan sendiri pegal linunya dengan jamu nakal berisi bahan kimia obat berefek samping keropos tulang, kencing manis, dan darah tinggi.
Semua ini membawa rakyat sulit mengulur umur lebih panjang. Ini musibah bangsa. Sejatinya, modal sehat rakyat diinvestasi sejak lahir agar bisa ditabung sampai ujung usia. Kurangnya informasi, modal sehat susut sejak dilahirkan. Sebagian hilang di perjalanan umur. Itu sebabnya harapan hidup rakyat kita tak sepanjang potensi biologisnya. Andai kotak hitam tubuh rakyat dibongkar akan kelihatan salah satu penyebab musibah nasional, bibit kanker sudah tertanam sejak kecil mula.
Handrawan Nadesul; Dokter, Pengasuh Rubrik Kesehatan, Penulis Buku.
Memikul pencetus kanker dan membanjirnya radikal bebas tubuh menambah buruk kesehatan rakyat. Lain dari itu tak semua rakyat utuh modal sehatnya sedari lahir. Lahir mewarisi kurang gizi, salah dibesarkan, kian bertumpuk dengan ancaman hidup modern. Yang papa memikul kelemahan sendiri, selain memikul akibat kekayaan orang lain. Sampah dan polusi industri serta pola maupun gaya hidup modern berimbas masuk desa. Steak, burger, dan hotdog bukan menu sesuai mesin tubuh manusia.
Anak mewarisi kencing manis jika lahir dari ibu kurang gizi. Otaknya tak lebih encer dari sebayanya yang kecukupan ikan dan telur. Tidak minum susu setelah balita, tulang tak terbentuk tebal, dan rentan keropos. Setelah besar siapa melarang doyan minuman ringan bersoda, penambah keropos tulang yang telanjur tipis. Rakyat menyelesaikan sendiri pegal linunya dengan jamu nakal berisi bahan kimia obat berefek samping keropos tulang, kencing manis, dan darah tinggi.
Semua ini membawa rakyat sulit mengulur umur lebih panjang. Ini musibah bangsa. Sejatinya, modal sehat rakyat diinvestasi sejak lahir agar bisa ditabung sampai ujung usia. Kurangnya informasi, modal sehat susut sejak dilahirkan. Sebagian hilang di perjalanan umur. Itu sebabnya harapan hidup rakyat kita tak sepanjang potensi biologisnya. Andai kotak hitam tubuh rakyat dibongkar akan kelihatan salah satu penyebab musibah nasional, bibit kanker sudah tertanam sejak kecil mula.
Handrawan Nadesul; Dokter, Pengasuh Rubrik Kesehatan, Penulis Buku.
Obat Stroke Iskemik Herbal Alami adalah sebuah solusi untuk anda yang bingung mencari obat untuk mengatasi penyakit stroke, selain itu ada juga Obat Untuk Mengobati Stroke Ringan Herbal yang memang banyak dicari karena sekarang ini banyak sekali penderita penyakit stroke ringan. Obat Stroke Tradisional Alami Ampuh, memang sangat ampuh karena terbuat dari bahan-bahan tradisional. Obat Untuk Stroke Ringan Yang Manjur juga sangat ampuh untuk mengatasi stroke ringan. Untuk itu Obat Penyakit Stroke Alami dan Tradisional sangat membantu sekali untuk pengobatan penyakit stroke. Obat Mujarab Untuk mengobati Penyakit Stroke merupakan sebuah obat mujarab yang banyak dijadikan alternatif oleh banyak orang, Obat Penyakit Stroke Alami dan Tradisional dan Obat Alami Untuk Mengobati Penyakit Stroke ini sudah banyak membantu orang-orang yang mengidap penyakit stroke dengan menggunakan Obat Untuk Penyakit Stroke Paling Ampuh. Obat Herbal Untuk Penderita Penyakit Stroke ini sangat aman, karena terbuat dari bahan alami yang 100% herbal. Obat Tradisional Untuk Penyakit Stroke Berat pun tersedia untuk anda yang memang mengalmai stroke berat. Untuk itu baik Obat Tradisional Untuk Menyembuhkan Penyakit Stroke, Obat Untuk Mengobati Stroke Ringan Maupun Berat, ataupun Obat Herbal Yang Mampu Untuk Mengobati Penyakit Stroke sangat baik dan berkhasiat sangat tinggi untuk mengobati penyakit stroke hingga tuntas.
ReplyDelete