Berikut ini adalah tulisan seorang dokter yang barangkali tiap hari prakteknya sampai lewat Isya, tapi masih sempat menyisakan waktu buat "ngopeni" pasien online, bahkan mungkin sampai larut malam.
Kali ini dia memilih topik; "ungkapan dokter yang tidak menyenangkan pasien"
Menurutnya, istilah ini tidak persis, tapi menurutnya lagi, tidak akan beda jauhlah!
Pak dokter menganggap dialog berikut ini sangat tidak menyenangkan:
- Berdasarkan hasil pemeriksaan penyakit bapak/ibu/sdr, maka ............ diperkirakan tidak lebih dari 3 bulan.
- Dokternya saya, atau anda?
- Mau sembuh apa ndak? Kalau nggak nurut ya, sudah!
- Namanya melahirkan, ya sakit. Kalau enaknya nggak bilang-bilang, melahirkan teriak-teriak!
- Semua obat nggak enak!
- Anda nggak nurut sih, sudah dibilangi, kan? Nggak boleh makan daging, telor, ikan, jeroan, sayur ini itu dan makanan ini itu … (ih banyaknya, mau makan apa nih?)
- Tidak boleh makan nasi, harus makan kentang!
- Anak ibu flex, minum obat harus subuh sebelum makan apapun. Pokoknya pagi sebelum makan apapun!
- Anda hipertensi, tensinya 200, kalau nggak kontrol bisa stroke!
- Operasi!
- Tensi atasnya sih hanya 150, tapi bawahnya yang 100 ini lho, yang bikin bahaya!
- Liver anda sudah tidak bisa diselamatkan lagi!
- Oh, anak ibu alergi. Nggak boleh makan ikan, telor, bumbu masak, ayam, coklat, susu, kacang-kacangan dll. (Tambahan penulis: sak supermarket sekalian gak boleh dimakan!)
- Anak ibu flex, minum obatnya 6 bulan. Kalau masih batuk tambah 6 bulan. Kalau itupun masih batuk, tambah 6 bulan lagi. Kalau perlu sampai 2 tahun. (ha..hhh?)
- Sakit maag, tidak boleh makan keras-keras, tidak boleh makan bla bla bla......
- Dan masih banyak lagi.
Mungkin tindakan atau advis yang diberikan memang betul berdasarkan alasan medis, namun alangkah baiknya jika disampaikan dengan bijak. Bagaimana pengalaman pembaca? Apa pula harapan pembaca?
Silahkan disampaikan, bila perlu diberikan contoh-contoh ungkapan yang menyejukkan di tengah derita pasien.
Silahkan disampaikan, bila perlu diberikan contoh-contoh ungkapan yang menyejukkan di tengah derita pasien.
Istilah-istilah, hasil laboratorium dan pemberian obat yang bias:
- Flex (fleks?) Istilah ini dipakai untuk (mungkin) memperlunak istilah TBC.
- Paru-paru basah. (apa ada yang kering seperti krupuk paru?)
- Gejala liver (setelah hasil lab menujukkan nilai SGOT/SGPT lebih dari normal)
- Typhus (berdasarkan test widal) Gejala Asam urat (berdasarkan kadar asam urat menunjukkan nilai ambang atas)
- Usus terlipat (mungkin yang dimaksud ileus)
- Tablet tambah darah (biasanya diberikan oleh paramedis pada hipotensi)
- Ibu hamil tidak boleh suntik.
- Wanita haid tidak boleh suntik.
- Dan lain-lain, dan lain-lain.
Walah, masih banyak. Suatu saat penulis akan menambah pernak-pernik seputar salah kaprah di dunia kesehatan, baik salah kaprah yang dihembuskan khalayak maupun oleh para pelaku kesehatan sendiri.
Ingin tahu bagaimana pak dokter yang satu ini melihat penyakit dan dokter (atau penyakit dokter) lain? Silakan kunjungi Blognya lewat sini. Atau ingin bertemu dokter lain yang tidak kalah nyeleneh? coba bezoek di sini.
Post a Comment