Mengurangi Dampak Kemoterapi

Perawatan kemoterapi pada pasien kanker merupakan alternatif terakhir jika tidak ada yang bisa dilakukan lagi untuk mengobatinya. Namun, ada beberapa efek samping yang ditimbulkan oleh pengobatan ini. Bagaimana cara meminimalkan efek samping dari kemoterapi?

Kemoterapi merupakan teknik pengobatan kanker untuk memperlambat atau menghancurkan pertumbuhan dari sel-sel kanker tersebut. Tapi, pengobatan ini menimbulkan beberapa efek samping yang harus dirasakan oleh pasien setiap kali selesai menjalankan kemoterapi.

Penting untuk dipahami bahwa efek samping kemoterapi lebih mudah ditoleransi saat ini dibandingkan dengan beberapa tahun yang lalu. Mengalami efek samping bukan berarti perawatan menjadi lebih baik, demikian juga jika tidak ada efek samping berarti pengobatan tidak bekerja. Hal ini tidak bisa dipahami sesederhana itu.

Kemoterapi merupakan pengobatan yang efektif dalam mengatasi kanker dan menghilangkan gejala-gejala kanker. Potensi efek samping hendaknya tidak membatasi pasien untuk mendapatkan kemoterapi kembali.

Efek samping yang biasa terjadi akibat pengobatan kemoterapi, seperti dikutip dari Cancer.net, Rabu (26/8/2009) adalah rambut rontok, mual, muntah, diare, sembelit, mulut dan tenggorokan yang perih, perubahan cara berpikir dan memori, efek terhadap saraf dan otot serta menimbulkan rasa sakit di kepala, perut atau tulang.

Namun, efek samping dari kemoterapi tersebut bisa diminimalkan dengan beberapa tips berikut ini:
  1. Mengurangi rambut rontok. Menutup kepala dengan menggunakan gel yang dingin atau menggunakan es selama perawatan bisa mengurangi rambut yang rontok, ini karena mengurangi obat kemoterapi yang diserap oleh kantung-kantung rambut sehingga mencegah kerusakan kantung rambut dan rambut rontok.
  2. Mengurangi mual. Untuk menguranginya bisa dengan menggunakan teh jahe dan pepermint yang bisa menghangatkan perut secara alami, bisa juga dengan memakan permen keras yang mengandung mint atau citrus untuk mengurangi mual yang tidak terlalu parah dan yang terakhir bisa dengan mengkonsumsi vitamin B6.
  3. Mengurangi muntah. Makan dan minumlah dalam jumlah sedikit namun sering, hindari mengonsumsi minuman lain sejam sebelum dan sesudah makan serta biasakan mengonsumsi makanan pada suhu kamar dalam arti tidak terlalu dingin dan panas.
  4. Mengurangi diare. Bisa dikurangi dengan mengonsumsi pisang, roti putih, yogurt murni, telur atau dada ayam. Selain itu hindari kafein, kacang-kacangan, buah yang dikeringkan dan makanan yang terlalu dingin atau panas sehingga bisa menstimulasi pergerakan usus dengan cepat.
  5. Mengurangi cepat lelah. Mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin B12 seperti daging atau ikan serta melakukan sedikit olahraga sehingga bisa meningkatkan kadar energi dalam tubuh.
  6. Mengurangi rasa sakit pada tubuh. Bisa dengan melakukan akupuntur atau pemijatan yang bisa mengurangi rasa sakit dan gejala lainnya, serta bisa juga dengan meminum obat anti peradangan selama kemoterapi atau sesudah melakukan operasi.
  7. Mengurangi depresi atau stres. Bahagiakan diri sendiri bisa dengan pergi ke salon, melakukan hal yang disukai atau segala sesuatu yang bisa membuat diri sendiri bahagia dan tanamkan jiwa optimisme dalam diri bahwa segala sesuatunya pasti akan berakhir dan sehat kembali.
Pengobatan kemoterapi mungkin tidak bisa dihindari, tapi pasien tetap bisa mengurangi efek sampingnya sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari dari pasien tersebut. Hal yang paling penting adalah jangan pernah mudah menyerah atau putus asa.


Sumber: DETIK Health | Rabu, 26/08/2009 17:04 WIB | Oleh Vera Farah Bararah

Post a Comment

Info Farmasi/Obat Kanker