Matinya bisnis dokter?

Milton Friedman dalam disertasi PhD-nya menulis tentang profesi dokter. Menurutnya, biaya dokter begitu mahal semata-mata karena para dokter mencekik “supply” dokter baru. Akibatnya, keadaan seringkali bertambah ruwet dan ongkos kesehatan menjadi mahal atas komponen-komponen biaya yang tak perlu.

Maaf kalau terkesan ofensif, namun saya melihat adanya indikasi bahwa dokter-dokter saat ini turut andil dalam kemerosotan kesejahteraan (dan kesehatan) bangsa ini melalui proses penciptaan kemiskinan yang simultan dan berkelanjutan. Profesi dokter menjadi transfer dana pasien ke kantong pribadi dokter tanpa ada imbal balik yang sepadan.

Tak sedikit teman yang mengeluh bahwa sakitnya tak juga sembuh sementara kantongnya justru berkurang jauh. Mereka juga mengeluhkan sikap mental dokter yang berlagak seolah-olah hanya dokter yang bisa menyembuhkan penyakit. Faktanya, kini banyak penyakit “remeh” yang justru tak bisa ditangani dokter.

Ada balita yang semula sehat, tiba-tiba demam, lalu esok harinya meninggal. Ada yang didiagnosa terkena demam berdarah, tahu-tahu langsung meninggal. Tetangga saya, beberapa waktu lalu “hanya” mengeluhkan sesak di dadanya, tahu-tahu meninggal. Apa dokter masih bisa bicara soal ini?

Mau tau lebih banyak tentang bisnis dokter? Baca lanjutan tulisan Mas Nofie Iman di situsnya


Post a Comment

Info Farmasi/Obat Kanker